Monday, December 16, 2013

Ekosistem Terumbu Karang dan Interaksi Ekologis

Ekosistem Terumbu Karang dan Interaksi Ekologis - Kelompok binatang yang hidup berasosiasi dengan terumbu karang antara lain kelompok meiofauna, Porifera, Sipuncula dan Polychaeta, Gastropoda, Pelecypoda, Cirripedia, Crustacea, Echinodermata dan ikan-ikan. Sedangkan kelompok algae yang terpenting adalah alga berkapur yang membantu memelihara dan membentuk terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan suatu ekosistem kehidupan yang ukurannya dapat bertambah atau berkurang sebagai akibat adanya interaksi yang kompleks antara berbagai kekuatan biologis dan fisik. Menurut Nybakken (1988) interaksi ekologis yang terjadi di dalam ekosistem terumbu karang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu : 
  1. Persaingan. Persaingan untuk memperoleh cahaya yang cukup, dapat terjadi di antara jenis karang yang bercabang dan karang yang berbentuk hamparan atau massif. Biasanya karang yang bercabang tumbuh lebih cepat dari pada karang yang berbentuk hamparan atau massif dan sering memperluas koloninya ke bagian atas dan lebih tinggi daripada bentuk hamparan dari cahaya. Untuk mencegah terjadinya penguasaan tempat dan memelihara keanekaragaman pada terumbu karang, karang yang berbentuk massif dapat mencegah pertumbuhan yang cepat dari karang yang bercabang dengan memakan jaringan hidup koloni karang yang menutupi mereka. Terdapat 3 mekanisme kompetisi interspesifik utama yang terjadi diantara karang yakni : a) pencernaan interspesifik, b) overgrowth oleh satu spesies ke spesies lain dan c) penaungan (penutupan) oleh karang foliose dan spesies yang tumbuh dengan cepat terhadap spesies yang tumbuhnya relatif lebih lambat. 
  2. Pemangsaan. Secara visual terlihat bahwa ekosistem terumbu karang didominasi oleh karang dan ikan-ikan karang. Hal ini terjadi karena invertebrata-invertebrata lain tersembunyi dari penglihatan disebabkan besarnya tekanan pemangsaan pada terumbu. Jumlah hewan-hewan yang hidup di terumbu karang sangat banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai predator. Predator yang mampu merusak koloni karang dan memodifikasi struktur terumbu karang adalah bintang laut seribu (Acanthaster plancii) dan berbagai jenis ikan. Nybakken (1988) mengatakan bahwa bintang laut seribu ini mempunyai pilihan makanan yaitu spesies karang yang tumbuh dan dapat menguasai tempat, sehingga secara selektif melakukan pengurangan atau pemindahan karang yang yang tumbuh cepat, dan meningkatkan penyebaran karang, serta menolong spesies lain yang tumbuh lambat agar dapat terjamin kelangsungan hidupnya. Spesies ikan yang secara aktif memakan koloni-koloni karang adalah ikan buntal (Tetraodontidae), ikan kuli pasir (Monachantidae), ikan pakol (Balistidae) dan ikan kepe-kepe (Chaetodontidae). Pemangsaan koloni-koloni karang oleh ikan pada keadaan yang cukup berat mungkin dapat mematikan koloni terumbu (Nybakken, 1988). 
  3. Grazing. Pengaruh grazing oleh ikan-ikan herbivora seperti Siganidae dan Pomacentridae dan sebagian besar bulu babi (Diadema sp) dapat mengakibatkan percepatan pertumbuhan karang, namun mampu pula memperlambatnya. Nybakken (1988) mengatakan bahwa pengaruh grazing oleh bulu babi seperti Diadema sp, pada kepadatan yang tinggi akan mematikan semua organisme (algae) termasuk karang. Namun dalam kepadatan yang sedang, Diadema sp mampu membantu membersihkan daerah (substrat) dari algae sehingga dapat ditempati oleh planula karang.

Demikian tulisan tentang Ekosistem Terumbu Karang dan Interaksi Ekologis semoga bermanfaat untuk kita semua. Dapatkan tulisan menarik lainnya tentang SEPUTAR DUNIA LAUT hanya di jandakemban.blogspot.com



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 3:09 AM and have 0 komentar

No comments:

Post a Comment